Tips Fitnes Wanita

Tips Fitnes Wanita

   Sering kali wanita dibuat bingung tujuh keliling perihal konsep ‘bentuk tubuh ideal’. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi konsep tersebut pada wanita, beberapa diantaranya adalah opini dari teman, pacar atau suami, media (majalah, televisi, iklan dan internet) yang terus memperlihatkan bentuk tubuh ‘ideal’.

   Bukan bermaksud untuk mendoktrin, tetapi di jaman sekarang ini tubuh yang dikatakan ideal adalah tubuh yang slim dan juga toned, bukan tubuh yang kurus. Kalau kamu juga mengingini bentuk tubuh seperti itu, jalan yang harus kamu pilih adalah dengan mengangkat beban. Karena sudah menjadi sebuah fakta bahwa latihan angkat beban (anaerobik) adalah latihan yang akan membangun otot. Sedangkan latihan aerobik (dance, running, jogging, etc) adalah latihan yang akan membakar lemak. Keduanya perlu dilakukan, bukan hanya untuk sekedar mendapatkan tubuh yang ideal, tetapi juga tubuh yang sehat.
  Kalau kamu salah satu adalah salah satu wanita ‘pejuang’ yang siap merubah diri kamu menjadi lebih sehat dan baik, janganlah melakukan kesalah-kesalahan seperti di bawah ini:

1. Takut berotot karena terlihat seperti laki-laki

Pergi ke gym adalah sebuah langkah awal yang besar. Ketika kamu mendaftar, secara tidak langsung kamu sudah membuat sebuah komitmen dengan diri sendiri.
Namun biasanya yang terjadi adalah wanita menghindari latihan beban yang dibutuhkan untuk bisa berubah. Maksudnya adalah, penggunaan beban yang cenderung sama sepanjang masa. Alasan klasik adalah ‘takut terlihat seperti laki-laki karena menjadi berotot’.
Bahkan seorang laki-laki yang natural pun banyak yang tidak bisa menjadi seperti itu.
Oleh sebab itu, saya ingin katakan untuk merubah konsep pemikiran

Beban Berat = Otot Besar = terlihat laki-laki (KELIRU)

     Kalau kamu natural (yang hanya mendapatkan nutrisi dari makanan alami), tidak perlu khawatir dengan hal tersebut. Yang perlu kamu tanamkan di pikiran kita adalah mengangkat beban yang cukup berat yang membuat kamu hanya mampu melakukan 8-15 repetisi. Mengapa?
Otot kamu tidak akan bertumbuh – TIDAK AKAN menjadi ‘curvy’ atau seperti abang Ade Rai– kalau kamu melakukan gerakkan apapun dengan beban yang tidak melebihi beban yang kamu hadapi sehari-hari. Sebagai contoh: sehari-hari kamu menggendong anak bayi yang beratnya 6Kg selama 6 jam satu hari. Pada waktu kamu latihan di gym, kamu mengangkat beban yang beratnya 6Kg selama satu jam. Apa yang terjadi? Otot tidak akan berkembang karena otot sudah beradaptasi dengan aktivitas sehari-hari kita. Oleh sebab itu, pilihlah beban yang lebih berat seperti 10Kg, 12Kg, 20Kg, bahkan kalau kamu memang wanita perkasa kamu boleh saja mengangkat ratusan kilogram. Sudah banyak sekali jika kita melihat aksi para fitness model wanita dikala berlatih mengangkat beban yang berat. Tidak jarang juga wanita mengalahkan laki-laki.

      Intinya adalah pilihlah beban yang lebih berat dari aktivitas sehari-hari kamu, tetapi tidak terlalu berat sampai kamu tidak bisa menyelesaikan 8-15 repetisi. Kalau kamu bisa melakukan beban tersebut sebanyak 20 repetisi, tambahkan lagi bebannya.

 Jangan takut untuk mengangkat beban berat. Kamu tidak akan berubah menjadi ‘she-hulk’.
Jangan bandingkan diri kamu dengan orang lain. Tetapi jadilah versi terbaik dari diri kamu.

2. Takut terlihat tidak cantik

Setelah masalah pertama diatasi biasanya masalah kedua yang akan muncul adalah takut dengan perawakkan/penampilan. Mengapa?
Tidak dapat dipungkiri, ketika mengangkat beban yang lebih berat (apalagi kalau bebannya sudah tidak lazim) ekspresi muka akan berubah. Baik pria maupun wanita akan mengalami hal ini dan ini adalah hal yang lazim. Namun bukan berarti kamu harus grinding. Biasanya ketika kita menggunakan beban yang kita mampu angkat sebanyak 8-15 repetisi, ekspresi muka kita masih akan terlihat normal.

Tidak sama seperti kita melakukan beban 1RM (repetisi maksimum) alias melakukan angkatan dengan beban sangat berat, ekspresi muka pada situasi seperti ini memang terkadang terlihat sangat ekstrim. Tetapi tahukah kamu sebenarnya perasaan terlihat tidak cantik itu datang dari pikiran kamu sendiri?
Akan selalu ada juga orang yang menghakimi terlepas dari jalan mana yang kamu pilih. Misalkan, kamu memilih terlihat cantik dan main dengan beban yang biasa-biasa saja. Maka akan ada orang-orang yang mengatakan ‘kapan mau berubah kalau main beban seperti itu terus?’

Begitu juga sebaliknya, kalau kamu memilih untuk mengangkat beban berat dan kamu terlihat seperti the beast akan selalu ada orang yang mengatakan ‘lihat deh cewek disitu, ekstrim banget’.
Inti dari poin kedua sebenarnya adalah berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan dan diucapkan oleh orang lain. Kamu adalah raja atas diri kamu sendiri.

3. Obsesi dengan Perut

Rasa-rasanya, memiliki perut yang rata dan toned sudah menjadi dambaan semua orang baik pria maupun wanita. Tetapi terkadang karena begitu kuatnya dambaan tersebut, sampai-sampai menjadi sebuah obsesi. Lalu yang akan terjadi adalah latihan abs terus-menerus setiap hari tanpa henti. Ironisnya, bukan perut semakin mengecil, tetapi membesar bahkan cenderung plateu (stuck).
Mengapa demikian?
Satu hal yang perlu kita semua ketahui adalah bahwa kita semua sudah memiliki six-pack abs semenjak lahir. Namun seiring waktu berjalan dan kita beranjak dewasa, pola hidup dan pola makan yang salah akhirnya menempatkan lemak di depan otot abs kita sehingga otot tersebut tidak kelihatan.

Kalau kamu melakukan latihan perut terus menerus setiap hari, yang terjadi adalah kamu hanya melatih otot perut tersebut tetapi tidak mengikis lemaknya. Sebab itu, otot perut kamu menjadi lebih besar dan kuat tetapi juga berkonsekuensi mendorong lapisan lemak yang ada di depannya sehingga membuat perut terlihat lebih ‘maju’.
Sebenarnya, kita hanya perlu mengikis lemak yang ada pada lapisan perut untuk membuat six-pack terlihat kembali. Tetapi tidak dengan cara seperti sit-up atau crunches tiada henti.
Fact: Tidak ada istilah spot reduction atas lemak tubuh. Artinya, ketika kamu ingin menghilangkan lemak pada perut, maka lemak di bagian lain pada tubuh kamu juga akan turun. Jadi kalau kamu membaca hasil body-fat dan berhasil menurunkan 3%, maka 3% tersebut adalah lemak yang hilang dari tubuh kamu secara keseluruhan. Bukan pada bagian tertentu.

Solusinya adalah berhenti untuk terlalu obsesi dengan perut. Fokuskan pada latihan-latihan lain seperti squat, bench, deadlift, shoulder press dan compound movements lainnya. Fokus pada latihan-latihan tersebut dengan dikombinasikan active lifestyle (banyak berdiri dan berjalan). Lakukan terus sampai kamu berhasil berada pada kadar body fat sekitar 20% dan baru kamu masukkan latihan perut.

Komentar